Anemia karena kekurangan zat
besi, anemia megaloblastik dan anemia parnisiosa.
Senin, 08 Agustus 2016
URAIAN OBAT DAN RESEP
Uraian Obat dan Resep:1.
Emibion
Gambar 1.11Emibiona.
Zat aktif
Fe gluconate
250 mg, folic Acid 400 mg, mangan sulfate 200 mg, copper sulfate 200 mg, vitamin
B12 7,5 mg, vitamin C 50 mg, sorbitol 25
mgb.
Indikasi
c.
Dosis:
1 kapsul sehari atau menurut
petunjuk dokter.d.
Efek Samping
Mual, muntah, konstipasi atau
diare, nyeri perut, anoreksia.e.
Kontra Indikasi
1)
Penderita yang
hipersensitif terhadap salah satu komponen obat tersebut di atas.
2)
Peptic ulcer aktif,
haemochromatosis, haemolytic anemia, enteritis regional, colitis ulcerative.
f.
Interaksi Obat
Absorpsi zat
besi akan berkurang, garam seng, tetrasiklin, penicillamine, cholestyramine,
teh, telur atau susu. Garam besi mengurangi absorpsi garam seng, ciprofloxacin,
tetrasiklin, penicillamine dan methyldopa.g.
Perhatian dan
Peringatan
1)
Menyebabkan feses
berwarna hitam
2)
Jangan diberikan
pada pasien yang mengalami tranfusi darah berulang-ulang atau anemia yang tidak
disebabkan oleh kekurangan zat besi.
3)
Pemberian jangka
panjang dapat menyebabkan terjadinya penimbunan zat besi.
4)
Pada dosis besar
dapat terjadi iritasi, korosif nekrosis dan perforasi.
2.
Alodan
Gambar 1.12Alodana.
Zat Aktif
Allopurinol
100 mg, 300 mgb.
Indikasi
1) Hiperurisemia primer: gout
2) Hiperurisemia sekunder: mencegah pengendapan asam urat dan
kalsium oksalat, produksi berlebihan asam urat antara lain pada keganasan,
polisitemia vera dan terapi sitostatik.
c.
Dosis
1)
Dewasa:
a)
Dosis awal: 100-300
mg sehari.
b)
Dosis pemeliharaan:
200-600 mg sehari.
c)
Dosis tunggal
maksimum 300 mg. Bila diperlukan dapat diberikan dosis yang lebih tinggi,
maksimal 900 mg sehari. Dosis harus disesuaikan dengan cara pemantauan kadar
asam urat dalam serum/air seni dengan jarak waktu yang tepat sehingga efek yang
dikehendaki tercapai yaitu selama 1-3 minggu, atau:
(1) Kondisi ringan: 2-10
mg/kg BB sehari, atau 100-200 mg sehari
(2) Kondisi sedang: 300-600
mg sehari
(3) Kondisi berat: 700-900
mg sehari
2) Anak-anak:
10-20 mg/kg BB sehari atau 100-400 mg sehari. Penggunaan
pada anak-anak khususnya pada keadaan malignan terutama leukemia serta kelainan
enzim tertentu, misalnya sindroma Lesch-Nyhan.3) Penderita gangguan fungsi ginjal:
Jumlah dan interval pemberian perlu dikurangi sesuaikan
dengan hasil pemantauan kadar asam urat dalam serum.Untuk pasien dewasa berlaku dosis sbb:a)
Bersihan kreatinin: 2-10 ml/menit: dosis 100 mg sehari atau dengan interval lebih panjang.
b)
Bersihan kreatinin: 10-20 ml/menit: dosis 100-200 mg sehari.
c)
Bersihan kreatinin: > 20 ml/menit: dosis normal
Dosis yang dianjurkan
pada penderita dengan dialisa: allopurinol dan metabolitnya dikeluarkan dengan
dialisis ginjal. Jika dialisis perlu dilakukan lebih sering, dapat
dipertimbangkan pemberian allopurinol dengan alternatif 300-400 mg segera
setelah dialisis tanpa pemberian lagi diantara interval waktu.d.
Efek Samping
1)
Gejala
hipersensitivitas seperti eksfoliatif, demam, limfodenopati, arthralgia,
eosinofilia
2)
Reaksi kulit:
pruritus, maakulopapular.
3)
Gangguan
gastrointestinal, mual, diare.
4)
Sakit kepala,
vertigo, mangantuk, gangguan mata dan rasa.
5)
Gangguan darah:
leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik.
e.
Kontra Indikasi
1)
Penderita yang
hipersensitif terhadap allopurinol
2)
keadaan serangan
akut gout.
f.
Interaksi Obat
1)
Dapat meningkatkan
toksisitas siklofosfamid dan sitotoksik.
2)
Dapat menghambat
metabolisme obat di hati, misalnya warfarin
3)
Dapat meningkatkan
efek dari azatioprin dan merkaptopurin, sehingga dosis perhari dari obat-obat
tersebut harus dikurangi sebelum dilakukan pengobatan dengan allopurinol.
4)
Dapat memperpanjang
waktu paruh klorprimanid dan meningkatkan resiko hipoglikemia, terutama pada
penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
g.
Perhatian dan Peringatan
1)
Efek allopurinol
dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti probenesid.
2)
Hentikan penggunaan
bila timbul gejala kemerahan pada kulit atau gejala alergi.
3)
Keuntungan dan
resiko penggunaan allopurinol pada ibu hamil dan menyusui harus dipertimbangkan
terhadap janin, bayi atau ibunya.
4)
Dianjurkan untuk
meningkatkan pemberian cairan selama penggunaan allopurinol untuk menghindari
terjadinya batu ginjal.
3.
Hexcam
Gambar 1.13Hexcama.
Zat Aktif
Meloxicam 7,5
mg, dan 15 mgb.
Indikasi
1)
Pengobatan simtomatik
jangka pendek pada osteoartritis eksaserbasi akut
2)
Pengobatan
simtomatik jangka panjang pada artritis rematoid (poliartritis kronik).
c.
Dosis
1) Osteoartritis: 7,5 mg satu kali sehari, jika diperlukan
dosis dapat ditingkatkan hingga 15 mg satu kali sehari
2) Artritis rematoid: 15 mg satu kali sehari, dapat
dikurangi sampai 7,5 mg/hari tergantung respon klinis.
3) Pasien dengan resiko tinggi, dosis awal yang diberikan
sebesar 7,5 mg satu kali sehari.
4) Pasien penderita gagal ginjal dosis yang diberikan tidak lebih
dari 7,5 mg satu kali sehari.
5) Anak-anak < 15 tahun masih memerlukan penelitian lebih
lanjut.
d.
Efek Samping
1)
Gangguan pencernaan:
paremeter fungsi hati abnormal (seperti bilirubin), eructation, esofagitis,
ulkus gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal makroskopik, kolitis, sakit
perut, konstipasi, diare, dispepsia, flatulence, mual dan muntah
2)
Seluruh tubuh:
tekanan darah meningkatkan, palpitasi, flush, edema, nyeri.
3)
Sistem saraf pusat dan
periferal: vertigo, tinnitus, mengantuk, pusing, sakit kepala.
4)
Hematologi: anemia
5)
Musculo-skeletal:
artralgia, back pain.
6)
Psikiatri:
insomnia.
7)
Sistem pernafasan:
asma akut, batuk, gangguan sistem pernafasan bagian atas, infeksi saluran
pernafasan.
8)
Kulit: stomatitis,
urtikaria, fotosensitisasi, pruritus, rash.
9)
Saluran kemih:
micturition frequency, infeksi saluran kemih.
10)
Reaksi
anafilaktik/anafilaktoid dan angioedema.
e.
Kontra Indikasi
1)
Penderita yang
hipersensitif terhadap meloxicam atau AINS.
2)
Penderita ulkus
lambung aktif.
3)
Penderita dengan
penyakit ginjal berat atau hepar yang berat.
4)
Perdarahan saluran
pencernaan, perdarahan serebrovaskular atau kelainan perdarahan lainnya.
5)
Penderita yang mengalami
serangan asma, polip hidung, angiodema atau urtikaria pada pemberian asetosal
atau AINS lainnya.
6)
Ibu hamil dan
menyusui, anak remaja di bawah 15 tahun.
f.
Interaksi Obat
1)
Resiko ulkus dan
pendarahan saluran cerna dapat meningkat jika diberikan bersamaan dengan AINS.
2)
Penggunaan bersama
dengan anti koagulan dan antiplatelet dapat meningkatkan resiko pendarahan.
3)
Dapat menurunkan
efek anti hipertensi.
4)
Kolesteramin dapat
mempercepat eliminasi meloxicam.
5)
Dapat meningkatkan
nefrotoksik dan siklosporin.
6)
Dapat meningkatkan
kadar lithium plasma.
7)
Dapat meningkatkan
toksisitas hematologik dari metotrexat.
8)
Pemberian bersamaan
diuretik dapat menyebabkan insufisiensi ginjal akut.
9)
Pada penderita yang
mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan iritasi mukosa lambung.
10)
Penggunaan
bersamaan dengan kontrasepsi (IUD) dapat menurunkan efektifitas IUD.
11)
Penggunaan
bersamaan dengan kortikosteroid dapat meningkatkan resiko tukak lambung.
g.
Perhatian
Iritasi
saluran cerna, tukak lambung, perdarahan dan perforasi dapat terjadi pada
penggunaan obat-obat NSAINDs.4. Diagnosa Pasien
Anemia + hyperuricenia.HT + nyalgia.5. Jumlah Obat
Emibion:
20 TabletAlodan
100: 20 TabletHexcam: 10 Tablet
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar